Minggu, 08 Juli 2012

Backlighting and Strobist with one speedlight only

Kadang sumber cahaya selalu kita hindari, matahari, lampu dll..

Konon katanya pamali kalau motret menantang matahari… “Nanti gelap semua”, “nanti filmnya kebakar” dll…
Matahari jika kita pintar memanfaatkan dan menempatkannya akan memperkuat POI yg ingin kita photo…
Contoh sederhana, jika suka motret nature, bunga dsbnya.. menggunakan matahari sore dan menempatkan jatuhnya matahari di belakang.. akan menguatkan shape dan garis2 kuat daun dan bunga.
31311_389666154142_693899142_4028134_6930996_n.jpg
Lalu bagaimana jika ingin motret tapi harus menantang matahari di siang terik dan bolong pula? ;)
Manfaatkan spot metering… dan ukur dengan seksama ke daerah yg benar2 kritis utk di meter… Misal ke daerah paling gelap… Lalu manfaatkan matahari yg letaknya di belakang POI dengan merefleksikan nya ke depan dan muka POI.
Kurang kuat…? Gunakan Blitz.. dan jadikan dia sebagai cahaya fill-in mengisi daerah2 yg gelap tsb.
Contoh pada foto dibawah ini. Foto ini dibuat hari sabtu-minggu kemarin (5-6 Juni) saat kita mengadakan acara “Photographers Meet Hamburg”, yg datang peserta hingga 50-60 orang dari kota2 di Jerman dan Belanda, Swiss dan Swedia.
Kondisi setting tempat, saat itu matahari ada di belakang atas kanan…. Tanpa Blitz tentu tidak ada yg “mengisi” shadow di muka2 para peserta “Photographers Meet Hamburg” (PSM) tsb.
Saya menggunakan 3-4 flash off shoe yg ditrigger dari pop-up flash yg ada di D300 …
meter ke daerah tergelap,… underkan 2-3 stop utk dapet biru langit, dan atur flash di posisi2 shadow.
30079_400256019142_693899142_4277375_344590_n.jpg
Lalu bagaimana utk motret model?
Pada kesempatan hunting kala itu, grup yg saya bawa, saya ajak utk berkenalan dengan konsep strobist.. hanya menggunakan 1 lampu speedlight dari SB800 (yg karena batereinya abis, lalu diganti SB900 punya peserta)
saya tantang utk memanfaatan matahari sbg backlight dan letakan matahari sbg salah satu element dalam frame di photo. buat efect start…
Setelah saya berikan 2-3 jepret sbg contoh : mulailah mereka bereksperiment…
30079_400568994142_693899142_4284734_8361602_n.jpg
contoh 1 : narik satu peserta buat jadi model dadakan…
Nikon D70s + nikon 17-55 f2.8 at f22, 1/300 sec, SB800 di sebelah kanan model. 1/4 power
30079_400569014142_693899142_4284735_5086288_n.jpg
contoh 2 : karena si model dadakan nya juga mo motret, nyobain strobist, maka ditarik pacar peserta buat jadi model dadakan :) )
Nikon D70s + nikon 17-55 f2.8 at f22, 1/450 sec, SB800 di sebelah kanan model. 1/4 power
sengaja saya ingin memunculkan flare di sini utk memperkuat… Sekalian memberikan contoh, dengan menggeser2 posisi dan angle, arah flare bisa kita control..
30079_400569029142_693899142_4284736_5821816_n.jpg
arah angle yg lain..
Beberapa hal yg penting buat dicatat :
- pakailah bukaan terkecil utk mendapatkan efek start light.
- arah flare bisa kita kontrol dengan mengubah angle dan sudut pengambilan.
- utk mendapatkan dinamic range yg tinggi… bermain2lah dengan shutter speed rendah (suaikan dengan shutter sync dengan flash)
- hati2 dengan sensor yg kotor, karena dengan bukaan terkecil akan terliat di dalam frame (ini yg paling bete, karena kudu stamp tool di ke 3 foto di atas)
Kurang lebih begitu share nya… Utk setting saat pengambilan, setelah saya berikan contoh, saya berkesempatan motret situasi lapangan ketika peserta mencoba mengambil sudut yg saya arahkan…
30079_400573879142_693899142_4284848_2937674_n.jpg
Dua lampu yg dipake, yg grup satu ditrigger menggunakan PT04 trigger flash (SB25) dan yg SB800 ditrigger pake pop up flash di grup 2. Ganti2an supaya kagak nabrak :)
Sementara gini dulu, ada beberapa contoh lain…

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More